Wapres Direktur Siloam Hospitals Group Caroline Riady menyampaikan sebelum tentukan untuk menggeluti pribadi menghadapi krisis yang dihadapi oleh Indonesia dan dunia tersebut, Ia sempat dihadapkan dengan 2 keputusan yang merepotkan ialah mundur dan menyelamatkan tenaga kesehatannya atau maju membantu mengatasi COVID-19.
"Saya dihadapkan pada keputusan apakah kita mundur dan melindungi staf alasannya adalah mereka yaitu terdepan, kita mundur dan itu nggak salah juga dan tunggu hingga pandemi berlalu. Atau kita justru maju dan berperang di garis depan," ujar Caroline pada kegiatan Ask d'Boss detikcom sementara waktu yang lalu.
Baca Juga : Cara Mobil Sedot di Makassar Wc Sedot Septitank
Hal tersebut ditambah dengan kondisi keuangan Siloam yang sedang macet selesai terdampak pandemi. Namun, hal itu tak menghasilkan Caroline dan timnya mundur. Justru Siloam Hospital berinvestasi untuk menolong mengatasi COVID-19 yang tengah terjadi.
"Akhirnya dengan keadaan keuangan yang sedang 21 hari cashflow Siloam tetap harus melakukan investasi dengan membeli APD dengan kualitas baik, harus pasang negative pressure di ruangan, bangkit gedung gres untuk COVID, berbelanja 30-50 kali ventilator, sehingga justru pada keuangan kita macet, kita mesti mengerjakan investasi," ujarnya.
Selain memperlihatkan banyak sekali akomodasi, Siloam juga memisahkan rumah sakit yang ia miliki untuk pasien COVID-19 dan juga pasien biasa. Untuk di Jakarta, Siloam menyulap 2 rumah sakitnya yaitu Siloam Mampang dan Kelapa Dua menjadi rumah sakit khusus COVID-19.
"Kalau di Jakarta kita mengkhususkan 2 rumah sakit untuk COVID, ialah Rumah Sakit Siloam Mampang dan Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua. Kenapa kita mengkhususkan? Supaya kita tetap mempertahankan rumah sakit yang lain tetap bersih. Karena jangan lupa, ada COVID namun tidak menetralisir penyakit lain," tuturnya.
Selain itu, beliau menuturkan alasan dibalik pemisahan rumah sakit yakni alasannya adalah masih ada pasien yang butuh untuk melaksanakan pengobatan di rumah sakit untuk penyakit non-COVID ibarat diabetes hingga kanker yang notabene juga rentan akan COVID-19.
Siloam pun melakukan screening apalagi dahulu untuk menetapkan pasien yang dicurigai untuk dikerjakan tes lebih lanjut. Dan bila sudah dinyatakan nyata akan pribadi dilarikan ke Siloam Mampang dan Kelapa Dua.
"Kalau memang nyata kita akan pindahkan ke Siloam Mampang atau Kelapa Dua. Masing-masing telah di bawah tim dokter seorang mahir yang mengatasi. Untuk di kota lain ada 2 rumah sakit lagi, ialah di Manado dan Ambon. Sisanya kita membangun gedung terpisah dengan ventilasi yang terpisah," katanya.
Baca Juga : Peluang Sedot wc di kota medan
Gayung bersambut, keputusannya tersebut langsung dibayar tuntas dengan kebijakan pemerintah yang memberi tahu ongkos pasien COVID dicover melalui KMK. Selain itu, testing yang ditangani kian hari semakin baik yang menghasilkan banyak pasien yang berangsur membaik.
Caroline pun menuturkan Siloam juga siap mendukung kegiatan pemerintah dalam mensukseskan vaksinasi COVID-19 biar pandemi yang ada di Indonesia mampu secepatnya final. Bahkan, sekarang Siloam Hospitals telah mempunyai 10 lokasi vaksinasi tersebar di Jawa, Sumatera, Bali, dan kota-kota besar yang lain.
"Kita akan all out untuk bantu pemerintah. Apa yang pemerintah butuhkan, kita akan dukung," tandasnya
No comments:
Post a Comment